Cara Ternak Jangkrik
Untuk pembahasan kali ini
adalah tentang bagaimana cara ternak jangkrik yang baik dan benar, dalam
ternak jangkrik yang paling penting adalah telur-telur jangkrik yang nantinya
kita lakukan perawatan dan pada akhirnya menetas. Harga telur jangkrik saat ini
semakin melambung, bahkan harganya mencapai 300.000/kg. Untuk menyiasati
pembengkakan modal tersebut tentunya harus di lakukan sesuatu agar ternak
jangkrik nusantara bisa lebih berkembang dan sejahtera. Untuk itu pada
kesempatan kali ini saya akan mengupas tuntas tentang rahasia cara ternak jangkrik sukses dengan
modal seminimal mungkin.
Jangkrik Siap Panen Dari Cara Ternak Jangkrik Dengan Indukan Sendiri |
Yang perlu di lakukan dalam langkah untuk cara ternak jangkrik agar
modal awal lebih hemat adalah dengan menelurkan jangkrik itu sendiri, jika
telur bisa kita dapat dengan tanpa membeli, sudah kelihatan kita akan
terpangkas modal senilai 300.000 rupiah setiap kilonya. Selain bertujuan untuk
meminimalisir modal tentunya akan bermanfaat bagi kita sebagai peternak
jangkrik karena telah mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Jadi apa selanjutnya yang harus di lakukan agar cara ternak jangkrik berhasil di lakukan dengan benar?
Kita hanya membutuhkan indukan
jangkrik dewasa yang sudah siap produksi yang nantinya akan kita
kawinkan/jodohkan dalam box penjodohan. Perkawinan jangkrik ini terjadi dengan
proses, tidak seperti perkawinan binatang lainnya seperti binatang berjenis
ovipar yaitu tokek, cicak, atau binatang jenis unggas. Perkawinan jangkrik
membutuhkan waktu, proses, dan juga tempat khusus. Sobat mitra tani disini
tentunya sudah tidak sabar ingin tahu seperti apa tentang cara
mengawinkan/menjodohkan jangkrik agar bertelur bukan?
Baiklah, disini akan saya kupas
tuntas semuanya!!
Dalam pemilihan indukan yang
akan di jodohkan sebaiknya di pilih spesies/jenis jangkrik yang sama, hal ini
bertujuan agar perkawinan dan pembuahan lebih mudah dan cepat. Jika induk
betina berjenis sliring maka harus menggunakan pejantan berjenis sliring juga,
maka seperti itu. Para peternak jangkrik yang sudah berpengalaman mengatakan
bahwa “sebaiknya jangkrik di kawinkan dengan spesies
yang sama, bukan kawin silang. Jika di kawinkan dengan jenis spesies yang
berbeda maka kemungkinan besar akan gagal kawin dan akhirnya tidak mau
bertelur. Jika jangkrik di kawinkan dengan jenis jangkrik lain, maka mereka
tidak saling memahami/menerima pesan dari bunyinya.”Jadi yang di maksud pesan bunyi disini adalah
suara jangkrik jantan (ngerik) merupakan pesan untuk para induk betina agar menyusup
kebawah pejantan dan kawin.
Yang perlu Sobat ketahui bahwa
pada saat sang pejantan bunyi (ngerik) maka itu adalah tandanya memberi pesan
kepada para induk betina agar segera menyusup kebawah jangkrik jantan dan
melakukan perkawinan. Dan dalam kondisi ini sang jangkrik jantan akan menaruh
kantung kecil berwarna putih (berisi sperma jantan) ke ujung perut (abdomen)
bagian bawah pada perut jangkrik betina. Jika tahap ini terjadi maka
selanjutnya sperma pejantan akan masuk dan disimpan di dalam perut induk betina
yang pada akhirnya terjadi pembuahan telur.
Jika sobat tani sudah mahir
dalam hal cara ternak jangkrik dengan menyediakan telur sendiri maka pertanyaannya adalah apakah tidak tertarik
untuk meningkatkan penghasilan dengan menjual telur jangkrik? Harga telur ini
sangat tinggi lho, seperti yang saya sebutkan diatas bahwa harganya mampu
mencapai 300.000/kg. Disisi lain para peternak pembesaran jangkrik juga
kesusahan mencari telur-telur jangkrik yang akan di budidaya pembesarannya.
Jadi saya pikir ini adalah peluang anda untuk menjadi penjual telur/bibit
jangkrik.
Di dalam box penjodohan ini
jika kedua induk sudah kawin maka dalam masa pembuahan mereka akan hidup
bersama-sama dengan mencari tempat persembunyian yang mungkin mereka rasa aman
dan nyaman. Hal ini bisa di tandai dengan
sering/aktifnya jangkrik pejantan bunyi sampai dengan keluarnya telur-telur itu
dari perut indux betina dan akan di sembunyikan pada pasir halus yang telah
kita sediakan.
Box Penjodohan Untuk Cara Ternak Jangkrik Dengan Indukan Sendiri |
Agar telur yang di peroleh
banyak maka di perlukan juga induk siap produksi yang banyak, induk yang siap
berproduksi bisa telihat dengan tanda-tanda sayak komplit, perut buncit untuk
betina dan aktif bunyi(ngerik) untuk pejantan. Jika sudah mendapatkan indukan
yang siap kawin selanjutnya masukkan para indukan tersebut di dalam box khusus
dan di lakukan perawatan agar proses perkawinan lancar. Box ini bisa juga di
gunakan sebagai box penetasan telur jangkrik, jadi box harus benar-benar rapat
agar larva jangkrik tidak keluar dari box saat menetas karena larva jangkrik
sangat kecil sekali. Pastikan tidak ada ruang pada celah box, bisa di berikan
lem kayu agar rapat.
Di dalam box khusus penjodohan
ini harus di setting agar media hidup seperti kehidupan jangkrik di alam bebas.
Box bisa di sisi dengan dedaunan kering seperti daun pisang, tebu, jagung, dsb.
Daun kering ini nantinya akan menjadi tempat persembunyian jangkrik agar mereka
merasa aman dan nyaman. Selain media hidup di dalam box juga harus di sediakan
kotak bertelur, bisa menggunakan wadah/nampan yang telah di sisi pasir halus.
Pasir bisa di saring terlebih dahulu dengan saringan kopi, semakin halus pasir
maka akan semakin mudah nantinya saat memisahkan telur jangkrik dari pasir.
Dalam pembuatan box khusus
penjodohan ini sebaiknya lebih besar, jangan kecil dan seukuran kardus mie
instan. Karena jika box besar maka jangkrik akan merasa aman dan mereka akan mencari
tempat persembunyian sendiri-sendiri dan akan melakukan perkawinan dengan
memilih pasangan dengan nyaman. Manfaat lainnya adalah jika box penjodohan
besar maka akan mengantisipasi perkelahian antar pejantan, dan angka
kematianpun semakin kecil sehingga perkawinan lancar dan telur yang di hasilkan
bisa maksimal.
Untuk ukuran box penjodohan
yang tepat adalah memiliki panjang antara 100cm dan tinggi 50cm. Ukuran seperti
ini bisa nyaman untuk di gunakan mengawinkan 200 ekor indukan.
Tahap mengawinkan jangkrik
- Box penjodohan dengan ukuran 100cm untuk lebarnya dan 50cm untuk tingginya.
- Tempat bertelurnya jangkrik (nampan dengan pasir halus)
- 200 induk jangkrik siap kawin, pilih yang sudah siap kawin di tandai dengan : sayap kompelit, bunting, sering bunyi. Untuk perbandingan jantan dan betina adalah 1:6.
- Lakukan perawatan dengan memberikan pakan berkualitas
Untuk persiapan cara ternak jangkrik di atas pasti
tentunya sobat tidak kesulitan melakukannya, yang paling di perhatikan adalah
tempat/media untuk bertelur sebaiknya menggunakan pasir halus yang sudah di
saring dengan menggunakan saringan teh/kopi. Mengapa demikian, karena hal ini
akan memudahkan peternak dalam memisahkan antara telur jangkrik dan pasir. Hal
lain yang perlu di perhatikan adalah perawatan sang induk, perawatan ini mencakup pemberian pakan yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang di butuhkan jangkrik. Jangkrik
dewasa sangat menyukai daun-daun muda yang masih mengandung banyak air seperti
: kubis, kangkung, daun singkong, seledri, pepaya, pisang, dan masih banyak
lagi dedaunan yang di sukai jangkrik. Daun muda sangat bagus karena kandungan
airnya yang juga bisa di gunakan untuk pengganti air minum jangkrik.
Dengan pemberian pakan dedaunan
muda ini tentunya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi jangkrik, masih
di butuhkan aneka biji-bijian yang sudah dihaluskan untuk pakan tambahan
jangkrik yang sedang di jodohkan. Biji-bijian ini bisa dengan menggunakan biji
kacang tanah, jagung, beras merah, dan biji-bijian lainnya yang sekiranya
jangkrik doyan memakannya. Pemberian pakan juga harus dikira-kira supaya tidak
banyak yang tersisa, apabila pakan tersisa maka harus di buang dan di ganti
dengan pakan yang baru. Karena hal ini dapat membuat jangkrik keracunan dan
mungkin saja tidak doyan memakan pakan yang sudah basi.
Jika cara ternak jangkrik ini sudah di lakukan perawatan sudah di lakukan
dengan tepat, maka tidak lama sang induk akan melakukan perkawinan yang di
mulai dengan saling mencari pasangan. Selama proses ini mereka juga akan sibuk
mencari tempat yang aman dan nyaman agak telur tidak di mangsa binatang lain
atau jangkrik lainnya. Untuk itu di butuhkan nampan berisi pasir yang kita harapkan
akan menjadi media bertelur jangkrik, dengan ini jangkrik akan terpaksa menaruh
telur mereka dalam satu wadah sehingga memudahkan peternak dalam mengambil
telurnya.
Di dalam masa keluarnya
telur-telur dari perut sang induk betina hal yang harus kita lakukan adalah
menjaga telur tersebut agar tidak di mangsa oleh semut atau jangkrik lainnya.
Pada kaki-kaki box bisa di ikatkan kain yang telah di lumuri dengan oli bekas,
hal ini untuk mencegah semut naik kedalam box dan memakan telur. Untuk
mengantisipasi telur yang di mangsa oleh jangkrik lainnya adalah dengan
mengganti media bertelur jangkrik jika sudah penuh. Pindahkan media bertelur
yang sudah penuh kedalam box yang telah di siapkan (untuk penetasan).
Sebenarnya kotak penjodohan dan penetasan ini bisa berada dalam 1 box, asalkan
setelah sang induk selesai bertelur semuanya maka induk-induk tersebut di
pindahkan ke box lainnya.
Pada saat bertelur, induk
betina akan memasukkan jarum penyuntiknya kedalam pasir dan mengeluarkan
secara bertahap dengan kedalaman sekitar 1 cm. Jadi hal ini bisa kita bantu
untuk memudahkan jangkrik memasukkan ovipositornya kedalam pasir yang halus
(sudah di saring). Tujuan jangkrik menaruh telurnya di dalam pasir adalah agar
telur itu bisa aman dari pemangsa dan juga mendapat kehangatan agar nantinya
bisa menetas dan menjadi larva jangkrik.
Cara Ternak Jangkrik Dengan Indukan Sendiri |
Sang induk ini bisanya akan
mati jika sudah selesai bertelur, hal ini terjadi secara alami dan alangkah
baiknya jika induk selesai bertelur jangkrik bisa di manfaatkan untuk pakan
ternak agar tidak mati secara Cuma-Cuma. Jika Anda bertanya mengapa demikian,
saya sendiri belum tahu kenapa jangkrik selalu mati pada saat selesai bertelur.
Mungkin saja jangkrik seperti pisang yang akan mati setelah berbuah. Biasanya 1
ekor induk jangkrik betina mampu mengeluarkan telur sebanyak 200-300 butir, dan
setelah itu induk akan mati seperti yang sudah saya jelaskan di atas. Untuk
berapa jumlah telur yang nanti bisa Anda dapatkan adalah dengan mengira-ngira
antara jumlah jangkrik betina yang di kalikan dengan 200-300 butir telur
tersebut.
Pada intinya cara ternakjangkrik dengan indukan sendiri ini sangatlah mudah, cukup dengan pemilihan
induk, perawatan, dan penyediaan media
bertelur cara ini bisa berhasil di lakukan. Cara ini juga bukan karangan atau mengada-ada,
bahkan banyak peternak jangkrik yang sudah berpengalaman juga melakukan cara
ini untuk mendapatkan telur jangkrik. Teknik ini memang sangat standar namun
ini adalah cara yang paling aman dan juga mudah di lakukan. Saya pribadi juga
melakukan cara ini untuk mendapatkan telur jangkrik.
Pembahasan ini mencakup tentang
ruang lingkup : cara ternak jangkrik, budidaya jangkrik, cara budidaya jangkrik, cara beternak jangkrik, bisnis jangkrik, pakan jangkrik, kandang jangkrik, jual beli jangkrik, usaha jangkrik
Cukup sampai disini penjelasan
tentang cara ternak jangkrik dengan indukan sendiri, dengan ini saya harapkan
kepada mitra tani agar mampu melakukannya sehingga akan memangkas modal awal
untuk pembelian telur jangkrik. Jadi jika akan melakukan budidaya jangkrik maka
tanpa harus membeli telur jangkrik dari para peternak, dengan begitu hasil
akhir akan lebih maksimal.
Bagi sobat tani yang ingin
menyimpan dokumen dalam bentuk PDF, bisa download pada link di bawah ini :
Setelah mempelajari tips tentang Cara Ternak Jangkrik Dengan Indukan Sendiri jangan lewatkan juga untuk mempelajari tips tentang Cara Budidaya Buah Naga Mulai Dari Pembibitan Sendiri.