Ternak Belut Dengan Kolam Tong/Drum Bekas
Ternak belut
semakin hari semakin dikenal dan banyak dikerjakan oleh masyarakat, memang
belut ini menjadi salah satu jenis ikan yang unggul untuk dibudidayakan. Ikan
air tawar yang menyerupai ular ini dikenal memiliki memiliki beberapa macam
manfaat dan juga rasa yang lezat untuk disantap. Belut sudah banyak yang
membudidayakan namun faktanya para pembudidaya belut belum mampu untuk menutup
kebutuhan konsumsi belut yang semakin tinggi. Belut juga jenis ikan air tawar
yang sangat mudah dibudidaya, memiliki daya tahan tubuh yang baik dan juga
pertumbuhan yang singkat.
Ternak Belut Dengan Kolam Tong/Drum Bekas |
Sobat bisa
menjumpai belut dialam pada area lumpur dengan sedikit air seperti pada persawahan,
rawa-rawa, saluran irigasi, sungai dan lain sebagainya. Belut ini berbentuk
seperti ular namun gaya hidupnya mirip dengan cacing tanah yang suka tinggal
dan bersembunyi pada lumpur/tanah yang subur. Belut akan menghabiskan waktu
didalam lumpur pada saat siang hari dan akan keluar dan aktif mencari makan
pada malam hari.
Belut ini
memiliki cairan yang sangat licin pada sekujur tubuhnya, jika di tangkap dengan
tangan kosong akan sangat susah karena belut dapat meloloskan diri dengan
berbekal cairan yang licin. Belut banyak ditemukan di area persawahan atau
rawa-rawa karena pada dasarnya belut ini terbagi 2 tempat dalam kelangsungan
hidupnya yaitu persawahan dan rawa-rawa, belut rawa ini identik memiliki tubuh
yang lebih besar dan panjang, warna kekuning-kuningan. Sedangkan belut
persawahan memiliki ukuran lebih kecil dan pendek, warna kulit juga sedikit
lebih hitam.
Pembahasan kali
ini juga tentang bagaimana membuat belut hidup dihabitatnya seperti pada alam
bebas, yang lebih spesifik yaitu memanfaatkan drum atau tong bekas untuk kolam
yang nantinya diberikan media hidup yang benar sesuai dengan yang belut suka.
Sedangkan pada dasarnya usaha tentang belut ini terbagi 3 jenis yaitu :
pembudidaya belut, pedagang belut, dan penjual masakan olahan belut. Jadi
disini kita akan membahas tentang cara menjadi pembudidaya belut dengan
menggunakan drum/tong bekas sebagai kolam tempat pembesaran.
Jika sudah
sudah mantap dengan pilihan untuk wirausaha menjadi pembudidaya belut maka
selanjutnya perlu mempersiapkan untuk membuat kolam, bibit, dan juga belajar
merawat mencakup tentang memberi makan dan perawatannya. Langkah awal merupakan
inti dari pembahasan saya kali ini, membuat kolam belut dengan menggunakan
tong/drum bekas, dengan kolam ini akan membuat semuanya lebih praktis dan
tentunya akan menghabiskan modal lebih minim daripada kolam dengan tembok atau
terpal. Baik, dibawah ini adalah bagaimana menjalankan usaha ternak belut
dengan memanfaatkan tong/drum bekas sebagai kolam.
4 Langkah Ternak Belut Dengan Menggunakan Tong/Drum bekas
1.
Membuat
Kolam Menggunakan Tong/Drum Bekas
Ini adalah langkah awal yang harus dilakukan terlebih
dahulu, Kita perlu kolam sebagai wadah untuk pembesaran belut nantinya, dan
kolam ini akan memanfaatkan tong/drum bekas sebagai bahan utamanya. Dibawah ini
adalah langkah-langkah membuat kolam belut dengan menggunakan tong atau drum bekas
:
Ternak Belut Dengan Kolam Tong atau Drum Bekas |
· Siapkan drum/tong bekas, bisa membeli
ataupun meminta dengan saudara yang mempunyai, pastikan tong/drum memiliki
tutup.
· Beri lubang pada bagian samping tong,
bisa menggunakan gergaji besi atau gunting yang kuat.
· Lubangi bagian samping tong untuk
saluran pengeluaran air/pengurasan.
· Bersihkan tong dengan cara dicuci,
pastikan dalam tong bersih dan tidak mengandung zat kimia, keringkan tong
dibawah terik matahari.
· Tong/drum bekas siap digunakan
sebagai kolam
2.
Membuatkan
Media Tumbuh Pada Kolam Tong/Drum Bekas
Membuat media hidup untuk belut ini sangatlah mudah,
namun tidak boleh asal-asalan memasukkan bahan-bahan organik, dalam pembuatan
media hidup ini sangat menentukan sukses atau tidaknya usaha ternak belut yang
akan kita jalankan. Media hidup ini akan berpengaruh terhadap kesehatan belut,
tujuan pembuatan media hidup ini adalah agar belut merasa aman dan nyaman
dengan tempat tinggalnya di kolam tong/drum bekas. Jadi jika sobat membuat
media hidup secara ngawur maka akan mempengaruhi pertumbuhan belut, nafsu makan
berkurang, penyakitan dan bisa mati. Untuk itu dalam pembuatan media hidup
belut kolam tong/drum bekas ini perlu diperhatikan dengan baik. Dibawah ini
adalah beberapa bahan organik dan langkah-langkah dan untuk membuat media hidup
belut kolam tong/drum bekas.
· Tanah liat, bisa diambil yang kering
dari area persawahan atau rawa-rawa
· Pupuk kompos, bisa diambil dari
tempat sampah kompos yang tidak mengandung bahan kimia
· Jerami padi kering, bisa diambil dari
sawah yang sudah panen
· Pupuk TSP, beli ditoko pakan ternak
terdekat atau toko obat pertanian.
· Mikroorganisme Starter, bisa beli
ditoko pakan ternak terdekat.
· Air bersih, ambil dari sumur yang
tidak mengandung bahan kimia agar belut tetap aman.
· Enceng gondok, tumbuhan ini nantinya
akan berfungsi sebagai pelindung belut dari terik matahari.
Diatas adalah bahan-bahan pokok untuk membuat media
hidup belut kolam tong/drum bekas, bahan-bahan ini tentunya sangat mudah
didapat. Untuk langkah membuat media hidup adalah sebagai berikut :
· Potong kecil-kecil jerami kering,
bisa menggunakan sabit atau mesin pencacah rumput (jika ada), lalu masukkan
potongan jerami kedalam tong/drum yang akan dijadikan kolam belut hingga
ketinggian 5cm
· Siram jerami dengan Mikroorganisme
Starter secara merata
· Masukkan pupuk kompos hingga mencapai
ketinggian 5cm
· Masukkan tanah kering yang sudah
dicampur dengan pupuk TSP hingga ketinggian 25cm.
· Isi kolam tong/drum tersebut dengan
air bersih hingga diatas permukaan seluruh bahan yang ada didalamnya sekitar
5cm.
· Diamkan kolam yang sudah disetting
media hidup selama 2 minggu.
3.
Penyediaan
Bibit Belut Dan Cara Penebarannya
Jika 2 tahap diatas sudah selesai dikerjakan dan media
hidup telah siap karena sudah didiamkan selama 2 minggu maka langkah
selanjutnya adalah mempersiapkan bibit belut yang akan di ternak di kolam
tong/drum bekas. Dalam penebaran bibit belut ke kolam ini tidak boleh asal
karena dapat membuat belut menjadi stress dan bahkan mengalami kematian. Jika
sudah demikian maka tentunya keuntungan yang kita harapkan akan berkurang dan
bahkan bisa merugi. Untuk itu dalam penebaran bibit belut ini perlu
diperhatikan dengan baik, dan ada cara khusus untuk ini.
Persiapan bibit belut ini bisa didapat dengan cara
membelinya ke para penangkar belut, sebenarnya dalam penyediaan bibit belut ini
tidak harus membeli, bisa juga dengan menangkapnya di alam sekitar, pada area
persawahan, rawa-rawa, atau saluran irigasi. Belut hasil tangkapan ini sangat
unggul dalam hal rasa dan juga tingkat ketahanan tubuh terhadap penyakit.
Sedangkan bibit belut hasil tangkapan alam tentunya memiliki kekurangan dengan
ukurannya yang tidak seragam, jadi jika diternak untuk pembesaran pastinya saat
panen akan menghasilkan ukuran yang berbeda-beda. Sedangkan bibit belut yang
didapat dari membeli pastinya memiliki keunggulan ukuran yang seragam dan
ukuran hasil panen yang lebih besar.
Pastikan saat membeli bibit belut sudah Sobat pilih
bibit yang sehat, gesit,tubuh keras, tidak penyakitan dan tidak lemas. Jika
sobat memilih membeli bibit belut yang memiliki panjang 10-12 cm maka biasanya
akan memerlukan waktu 4-6 bulan untuk pemanenan. Usia panen bahkan bisa lebih
cepat antara 3-4 bulan, tentunya menyesuaikan permintaan pasar. Sedangkan belut
untuk ekspor biasanya melalui perawatan hingga 5-8 bulan lamanya.
Dalam penebaran bibit belut kedalam kolam tong/drum
bekas tidak boleh asal, saat Sobat membawa pulang bibit-bibit belut langsung
masukkan kedalam ember besar yang sudah diisi dengan air bersih, hal ini
bertujuan agar belut mudah dalam beradaptasi di media hidupnya yang baru.
Setelah menjelang sore sekitar pukul 5 sore belut sudah dapat dimasukkan kedalam
kolam tong/drum bekas yang sudah dipersiapkan pada poin-poin diatas.
4.
Perawatan
dan Pemberian Pakan ternak Belut Kolam Tong/Drum Bekas
Tahap merupakan yang paling menentukan hasil panen
karena dalam perawatan yang bagus pastinya akan mendapatkan hasil yang bagus
pula, begitu sebaliknya. Untuk itu dalam perawatan dan pemberian pakan ini
harus dilakukan dengan secara tidak asal-asalan. Dalam perawatan ini sebenarnya
sangat sederhana dan mudah, perawatan yang dimaksud adalah mencakup tentang
pengontrolan pH air, kanibalisme, ancaman pemangsa, dan juga melakukan
pengecekan perkembangan pertumbuhan belut.
Kolam harus dikontrol setiap hari dan memastikan pH
air tetap bagus untuk media hidup belut, semakin besar belut dan semakin
lamanya media tumbuh pastinya akan membuat pH air berubah. Untuk itu Sobat
harus melakukan pengontrolan agar pH air tetap stabil, belut cocoknya hidup
dalam pH a5-7. Untuk itu pada kolam tong/drum bekas ini perlu dibuatkan
sirkulasi keluar masuknya air, meskipun dalam arus yang sangat kecil.
Pengontrolan juga dilakukan agar belut didalam kolam tong/drum ini aman dari
pemangsa, pastikan belut aman dari serangan pemangsa seperti : anjing, kucing,
ayam, ular, burung, dan binatang lainnya yang mengancam keselamatan belut. Untuk
pengentrolan kanibalisme ini sangat mudah, cukup pisahkan belut yang berukuran
besar yang kiranya dapat memangsa belut yang lebih kecil. Lakukan pengentrolan
yang saya sebutkan diatas secara continue.
Dalam memberi pakan belut kolam tong/drum bekas juga
sama seperti belut kolam tembok atau terpal, sebaiknya memberi makan 2-3 kali
dalam sehari. Tentunya ini sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja
karena usaha ternak belut dalam tong/drum bekas ini bisa dijadikan usaha
sampingan.
Belut akan aktif dalam malam hari, setelah matahari
terbenam. Untuk itu sebaiknya saat memberi makan belut saat pukul 5 sore. Dengan
cara ini maka sekitar kurang dari 10 menit maka belut akan menyantap makanan
dengan lahap. Untuk takaran pakan belut ini adalah 5% dari bobot tubuhnya, jadi
semakin belut bertambah dewasa maka tentunya pakan harus disesuaikan dengan
perkiraannya. Jika kurang bisa ditambah, asal jangan sampai kekurangan atau
kelebihan. Kekurangan bisa berdampak lamanya tingkat pertumbuhan, sedangkan
kelebihan akan membuat pH air rusak karena sisa pakan yang membusuk.
Pakan belut yang paling bagus adalah berupa daging, pakan bisa
menggunakan bangkai ternak, bangkai unggas, bekicot, keong sawah, keong mas,
katak, anak katak, kecebong, larva ikan, ikan cetol, ikan rucah, dan pakan
lainnya yang berunsur daging. Pakan juga bisa menggunakan pakan buatan/pelet,
namun ini tidak saya anjurkan karena pelet bukan makanan pokok belut. Pemberian
pelet sebaiknya diberikan sekitar 3-4 kali dalam seminggu, dengan takaran 5%
dari jumlah bobot belut didalam kolam.
Download artikel tentang Ternak Belut Dengan Kolam Tong/Drum Bekas Pasti Sukses 100% PDF. Klik Disini!!
Ulasan tentang Ternak Belut Dengan Kolam Tong/Drum Bekas Pasti Sukses 100% mencakup ruang lingkup tentang : Ternak Belut, Belut, Budidaya Belut, Belut Air Bersih, Bisnis Belut, Cara Pemasaran Belut, Kolam Tong atau Drum Bekas.
Artikel lainnya yang mungkin terkait dengan Ternak Belut Dengan Kolam Tong/Drum Bekas:
Dengan
alangkah dan tips yang saya tulis diatas jika dilakukan dengan disiplin
tentunya kesuksesan usaha ternak belut dalam kolam tong/drum bekas akan menjadi
kenyataan. Untuk itu jangan takut untuk memulai usaha ternak belut, selalu
banyak belajar dari internet, teman, dan juga bisa membeli buku panduan ternak
belut. Semoga usaha ternak belut kolam tong/drum bekas yang sobat jalankan akan
menuai hasil yang terbaik, Sekian!! Salam Sukses Mitra Tani!!