Budidaya Cacing Merah
Untuk kesempatan hari ini saya akan
membagikan tips sebuah usaha sampingan yang sangat menjanjikan yaitu usaha
budidaya cacing merah. Di era perekonomian yang semakin berkembang ini sebuah
usaha untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah tentunya semakin banyak karena
semakin kedepan semakin banyak kebutuhan masyarakat disegala sektor. Mulai dai
pakaian, makanan, hingga hal sepele seperti ini adalah sebuah usaha yang cukup
bagus namun tidak dianggap dan bahkan tidak semua orang yang mengetahui jika
cacing merah memiliki beberapa manfaat dan dapat dibudidaya sehingga menjadi
sebuah peluang usaha yang cukup menjanjikan. Jika sobat disini seorang
wirausahawan yang aktif tentunya dapat melihat bahwa saat ini keberadaan cacing
juga kaya akan manfaat. Mulai digunakan sebagai pakan ternak hingga menjadi
obat untuk manusia.
Budidaya Cacing Merah Menjadi Usaha Sampingan Yang Menjanjikan |
Jika kita membahas tentang kata
“cacing” tentunya akan sangat aneh ditelinga dan bahkan akan merasa jijik untuk
sebagia orang. Memang benar, cacing merupakan binantang yang sangat
menjijikkan, hidup ditempat kotor dan bau namun jangan salah karena cacing
merah ini memiliki banyak kegunaan yang sangat bermanfaat untuk banyak orang
yang membutuhkan. Kali ini akan saya bahas tentang bagaimana cara budidaya
cacing merah yang benar mulai dari membuat media hidup hingga panen, dan bahkan
lain kesempatan akan saya bahas tentang bagaimana pemasarannya, jadi tetep stay
di hartatani.blogspot.com agar dapat membaca update terbaru tentang
artikel-artikel bermanfaat seputar usaha dan budidaya.
Banyak
manfaat yang dapat diambil dari binatang kotor ini salah satunya adalah sebagai
bahan pakan ternak, banyak para kicau mania memberi pakan burung kicau mereka
dengan cacing tersebut. Selain itu ada yang lebih penting bahwa cacing merah
dapat dijadikan sebagai obat-obatan, bisa dikonsumsi langsung adau diolah
terlebih dahulu. Cacing merah dapat digunakan sebagai obat herbal untuk
menyembuhkan penyakit seperti Thypus, stroke, darah tinggi, darah rendah. Cacing
merah juga memiliki kandungan nilai gizi yang tinggi sehingga dapat diberikan
untuk pakan binatang peliharaan seperti burung, bebek, angsa, ikan hias, jenis
ikan budidaya, dan bahkan untuk campuran makanan agar nilai gizi makanan
tersebut tinggi. Cacing merah juga dapat dijadikan sebagai umpan untuk
memancing, sehingga banyak para pemancing mania berbondong-bondong untuk
me,beli cacing ini untuk dijadikan umpan saat memancing nantinya.
Jika sobat ingin menjalankan sebuah usaha budidaya cacing merah tentunya akan sangat berpeluang dan sangat bagus dipasaran karena saat ini kebutuhan cacing merah sangat tinggi untuk berbagai keperluan dan yang paling banyak adalah sebagai peningkat nilai gizi binantang ternak dan juga pengolahan limbah super. Untuk menjalankan usaha sampingan ini tentunya sangat mudah dan tidak perlu membutuhkan modal awal yang banyak seprti usaha sampingan lainnya.
Dengan
kandungan nilai gizi yang dapat dibilang istimewa maka cacing ini akan sangat
berguna sebagai pelengkap gizi untuk binatang ternak dan bahkan beberapa negara
maju menjadikan cacing sebagai bahan campuran makanan dan di olah menjadi
keripik, jus, campuran telur dadar, dan untuk campuran beberapa makanan lainnya
sehingga makanan tersebut akan memiliki gizi yang tinggi. Jadi pada intinya
cacing merah sangat berguna dan pasti laku untuk dijual, baiklah jika sudah
mengetahui apa kegunaan dari cacing merah selanjutnya akan saya uraikan
bagaimana cara membudidayakannya hingga masa panen.
Pembuatan Kandang Dan Media Hidup Cacing Merah
Dalam
sebuah ternak dan budidaya binatang apapun tentunya akan membutuhkan kandang
untuk keberkelangsungan hidup binatang yang akan di ternak/budidaya, begitu
juga cacing merah yang membutuhkan kandang/rumah/tempat berteduh dari panas dan
hujan langsung nantinya. Dalam pembuatan kandang ini janganlah berfikir rumit
dan akan membutuhkan biaya lebih karena cukup dengan bahan-bahan yang murah
atau barang yang tidak dipakai saja dalam pembangunannya. Bisa menggunakan
bahan seperti triplek, bambu, terpal, dan bahan lainnya yang dapat memberikan
perlindungan dari hujan dan terik matahari cacing merah nantinya. Jika sobat
ingin budidaya cacing merah dalam skala besar sebaiknya membangun kandang
setidaknya dengan ukuran 1,5 m x 18 m dengan tinggi 0,45 m. Ukuran ini sangat
ideal dengan bentuknya yang memanjang dan nantikan dibuatkan petakan/kotakan
20cmx20cm untuk media hidup cacing.
Jika
kandang/rumah media cacing sudah dibangun selanjutnya adalah membuat media
hidup yaitu dengan menggunakan tanah yang subuh bercampur dengan kotoran ternak
ataupun bahan-bahan organik lainnya yang sudah membusuk sehingga cacing akan
menyukainya. Media hidup ini sangat mudah didapatkan seperti mengambilnya dari
kotoran ternak dan limbah dapur/pasar.
Pembuatan Bibit Cacing Merah
Jika
kandang dan media hidup untuk cacing merah selesai dikerjakan, selanjutnya
sobat perlu memikirkan bibi cacing merah yang nantinya akan berkembangbiak
menjadi banyak dan sehingga panen dapat dilaksanakan. Bibit dapat diambil dari
alam jika sobat akan membuat usaha budidaya cacing merah dalam skala yang
kecil, jika untuk dikomersialkan atau sebagai usaha yang ditekuni sebaiknya
membeli bibit dari para pembudidaya cacing tanah seperti yang ada di bandung,
yogyakarya, temanggung, pati, dan masih banyak lagi para pembudidaya cacing
tanah yang belum saya sebutkan. Jika mengambil dari alam bisa mencarinya di
tempat-tempat yang lembab bahkan berlumpur dan subur karena terdapat
kotoran/limbah binatang ternak, pilih cacing yang besar dan siap untuk segera
berreproduksi. Jika berbicara tentang teknik budidaya cacing merah ini pada
dasarnya ada 5 cara yaitu adalah sebagai berikut :
1. Memilih bibit cacing sebanyak
mungkin dengan memilih indukan yang telah dewasa agar segera cepat untuk
berkembangbiak. Untuk media berukuran panjang 2,5 M dan lebar 1 M dapat di isi
dengan 10.000 ekor cacing dewasa, atau bahkan lebih dari 10.000 juga boleh.
2. Dengan menggunakan sedikit bibit
cacing dewasa dan memsihnya jika sudah berkembangbiak (menjadi semakin banyak).
Cacing dipisahkan antara cacing muda dan cacing dewasa.
3. Budidaya cacing merah dengan
menggunakan perpaduan antara teknik nomor 1 dan 2 seperti diatas,
4. Teknik meenggunakan telur cacing (kokon)
sebagai bibit awal dan memisahkan cacing kekandang lain apabila kokon menetas.
5. Hanya dengan menggunakan cacing
pilihan dengan kriteria cacing dewasa yang siap untuk reproduksi saja (tidak
mencakup cacing muda).
Cacing
merah merupakan binatang yang tergolong Hermaprodit (binatang berkelamin ganda)
dan cacing ini juga tidak mempenyai tulang belakang. Dengan memiliki kelamin
ganda bukan berarti cacing dapat berreproduksi dengan sendiri namun juga perlu
kawin agar dapat berreproduksi. Setelah proses kawin terjadi cacing dapat
menghasilkan telur (kokon) dengan jumlah 1 butir, dan 1 butir telur cacing (kokon)
dapat melahirkan 2-25 anak cacing namun yang sering terjadi adalah menetaskan
antara 2-8. Kokon akan menetas sendiri pada waktunya tanpa perlu di erami oleh
induknya seperti unggas, kokon akan menetas membutuhkan waktu yang tidak lama
sekitar 14-22 hari. Jika sobat mengawali budidaya cacing merah dengan
menggunakan bibit kokon/telur cacing maka perlu menempatkan kokon-kokon
tersebut didalam media hidup yang lembab dan juga subur (dapat dicampur dengan
bahan organik). Sebetulnya untuk mendapatkan kokon tidaklah perlu membeli,
sobat dapat membuatnya sendiri dengan asal mula mencari induk cacing dialam
sekitar. Para pembudidaya cacing merah yang sudah berpengalaman mengungkapkan
bawah jika membudidaya cacing merah dengan jumlah 100 ekor maka akan mudah
untuk menghasilkan cacing dengan jumlah 100.000 ekor cacing. Cacing merah juga
sangat cepat untuk menginjak usia dewasa karena hanya membutuhkan waktu 2
hingga 3 bulan.
Untuk
penebaran sebaiknya tidak kesemua cacing dimasukkan kedalam media budidaya
melainkan sebagian dahulu karena dikhawatirkan media tidak disukai oleh cacing
merah. Apabila saat sobat memasukkan bibit kedalam media hidup cacing
berhamburan keluar berarti media hidup tidak cocok dengan cacing, cacing tidak
menyukainya memungkinkan ada kandungan zat tertendu didalam media tumbuh
tersebut. Jika demikian yang harus dilakukan adalah menyiram media hidup (tanah)
menggunakan air bersih agar zat jahat hilang didalamnya. Jika diperlukan bahkan
memeras media tumbuh akan lebih baik agar media tumbuh lebih netral. Pastikan
cacing merah menyukai media tumbuh yang disediakan, selanjutnya akan saya bahas
bagaimana perawatan cacing merah yang benar.
Pemeliharaan Dan Perawatan Cacing Tanah
Dalam pemeliharaan dan peratawan
cacing merah sangatlah mudah dan bahkan bisa dikatakan sepele, siapapun dalat
melakukan ini karena dalam perawatan dan pemeliharaannya hanyalah menjaga suhu
tanah agar tetap lembab dan memberinya makan dengan makanan yang tanpa
membelinya. Cacing merah sangat menyukai makanan limbah dapur yang sudah
membusuk atau kotoran ternak yang sudah membusuk pula. Untuk memberi makan
cacing merah sebaiknya disesuaikan dengan berapa bobot semua cacing di media
tumbuh tersebut. Apabila sobat menebarkan 1kg bibit maka pakan yang dibutuhkan
setiap harinya adalah 1kg juga. Cacing memerlukan makanan sesuai dengan berat
tubuhnya, jadi pakan yang disediakan juga harus sama dengan berat tubuhnya.
Untuk pemberian kotoran ternak sebaiknya ambil yang sudah didiamkan 1 minggu,
bukan kotoran ternak yang baru. Jika tidak mempunyai kotoran ternak yang sudah
didiamkan sebaiknya membuatnya sendiri dengan cara mencampur kotoran ternak
baru dengan air perbandingan 1:1 dan diamkanlah selama 1minggu kemudian pakan
siap diberikan.
Cara Pemeliharaan Budidaya Cacing Merah |
Penggantian
media tumbuh juga diperlukan apabila media tumbuh sudah dipenuhi dengan kascing
(kotoran cacing) atau penuh dengan kokon (telur cacing) karena hal ini akan
membuat cacing akan lebih nyaman ditempat yang baru dan segera berkembangbiak. Jika
kokon sudah menetas menjadi anak cacing dan bahkan ada yang sudah mulai dewasa
sebaiknya antara cacing kecil, cacing dewasa, dan kokon dipisahkan dimedia
hidup sendiri-sendiri agar usia pemanenan dapat serasi dalam 1 media tumbuh.
Sebaiknya mengganti media cacing tanah dewasa setelah 2 minggu sekali atau
melihat kondisi media itu sendiri.
Khusus
media untuk menetaskan kokon (telur cacing) sebaiknya dengan menggunakan media
campuran dari beberapa limbah organik seperti kotoran ternak, sayur busuk, buah
busuk, daun busuk, dan lain sebagainya. Sangat bagus jika dicampur juga dengan
potongan kertas/bubur kertas, bubuk kayu limbah mebel dengan dicampur juga
kotoran binatang ternak, air secukupnya agar media lembab maka kokon akan cepat
menetas.
Pemanenan Cacing Merah
Masa
pemanenan cacing tanah memerlukan waktu 3 bulan agar cacing sudah tumbuh dengan
ukuran maksimal karena pada saat usia ini cacing telah tumbuh dewasa. Saat
pemanenan dapat diambil kascing (kotoran cacing) dan juga cacing merah itu
sendiri. Kascing dapat digunakan untuk pupuk tanaman, kascing ini sangat ampuh
untuk menyuburkan tanaman bahkan lebih ampur daripada pupuk organik lainnya
seperti fermentasi urine kelinci yang dikenal pupuk organik paling manjur. Jadi
dalam budidaya cacing merah ini dapat menghasilkan 2 macam hasil panen yaitu
cacing dan kascing.
Untuk
cara pengambilan cacing sangatlah mudah, hanya saja sobat perlu memberi sorot
cahaya pada media cacing tersebut sehingga cacing akan keluar dengan sendirinya
karena cacing merupakan binatang rendah yang sangat sensitif terhadap cahaya.
Jika cara ini tidak manjur tentunya harus menggunakan cara manual dengan
mangambilya dan memisahkannya dari media tumbuh cacing itu sendiri.
Ulasan
tentang Budidaya Cacing Merah Menjadi Usaha Sampingan Yang Menjanjikan mencakup
ruang lingkup tentang : Budidaya Cacing, Budidaya Cacing Merah, Bisnis Cacing, Ternak Cacing, Manfaat Cacing Merah, Obat Cacing Merah, Pemasaran Cacing, Harga Cacing.
Artikel
lainnya yang mungkin terkait dengan Budidaya Cacing Merah Menjadi Usaha Sampingan Yang Menjanjikan:
Demikian
uraian tentang bagaimana cara budidaya cacing merah yang mana
langkah-langkahnya sangatlah mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan tentunya harus lebih tekun dan terus belajar,
Salam Sukses Mitra Tani!!